Catatan harian(mungkin bulanan atau tahunan)dari Ary Sandy

Tuesday, December 31, 2013

Kendaraan Umum - Short Post

2:36 PM Posted by Unknown No comments

Udah beberapa bulan gue tinggal di Bali ini dan menempuh kuliah secara biasa aja tapi nggak biasa. So, selama beberapa bulan ini juga pasti pulang pergi gue naik kendaraan juga. Nah selama pulang pergi bahkan saat di sekitar rumah perhatian gue tertuju pada satu hal, kendaraan umum. Kendaraan umum di kota Denpasar ini bisa dibilang seperti mati suri. Ini menyebabkan ada yang berkata bahwa hidup di bali tuh mesti bisa mengendarai kendaraan bermotor. F*ck that statement. Karena statement itu gue punya pertanyaan yang bisa dibilang penting nggak penting buat di pikirin, terutama mungkin untuk dipikirkan orang pemerintahan sekitar. Pertanyaan yang mungkin panjang itu adalah, "Jika benar ada yang berkata bahwa hidup di Bali tuh mesti bisa mengendarai kendaraan bermotor, berarti anak-anak berusia dibawah 17 tahun disini juga harus bisa  mengendarai dan memiliki  kendaraan bermotor? Lalu, jika mereka kemana-mana menggunakan kendaraan bermotor,  Nah berarti Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 pasal 81 tidak berlaku dong? Soalnya kalau berkendaraan kan berarti (mestinya) sudah punya SIM toh?" Gimana pertanyaannya? Semoga bisa paham hahaha. Tiap ada anak kecil (macem SD / SMP) lewat naik motor rasanya mau deh gue liat SIM nya :)). Tapi "fenomena" ini bisa jadi salah satu alasannya karena kurangnya keberadaan dan keberfungsian kendaraan umum disini. Jangan liat dipusat kotanya loh, karena yang disitu sudah lumayan terjangkau dengan adanya Bus Sarbagita. Coba kita lihat yang pelosok pelosok yang kendaraan umum nya hanya ada angkutan angkot/bemo/dsb. Pasti lumayan jarang. Terkadang malah harus nunggu (dengan lama). Yap gue bahkan dalam 4 bulan terakhir misalkan pulang naik kendaraan umum, pas udah daerah X dengan angkutan Z sudah beberapa kali menunggu hingga lebih dari 2 jam (sambil nunggu sebentar-bentar liat jam). Dan beberapa kali gue liat penumpang (yang rata-rata sudah berumur) terpaksa turun dan lebih memilih untuk berjalan kaki dibanding menunggu lama. Well semoga selama beberapa tahun kedepan gue bisa akrab dengan suasana ini. Malahan gue berharap ada perbaikan sistem kendaraan umum disini jadi penimpang bisa nyaman dan yang lagi terburu-buru juga bisa tetap menggunakan kendaraan umum tanpa gerutuan. That's it curhatan pendek dari gue di Akhir tahun ini. Akhir kata, gue mau mengucapkan Happy New Year 2014 untuk semua.

0 comments:

Post a Comment