Catatan harian(mungkin bulanan atau tahunan)dari Ary Sandy

Saturday, January 18, 2014

Jaman Gila

4:13 PM Posted by Unknown No comments
Hahaha judul post yang kali ini gue tulis menurut kalian semua pasti aneh. Kenapa gue mau ngebahas tentang jaman sekarang? Karena menurut gue sekarang ini orang-orang udah mulai aneh. Itu menurut gue ya, jadi bisa dibilang kali ini gue bakal nulis opini gue. Jadi santai aja kalau nggak setuju atau nggak sependapat, namanya juga opini. 
Berdasar judul diatas bakal gue urai point perpoint kenapa gue bisa bilang ini jaman gila. Point pertama adalah makin bergesernya moral masyarakat kita yang akibatnya kehidupan mereka jadi agak kebarat-baratan. Mulai dari pemikiran berhubungan seks itu wajar, kehidupan malam (mungkin siang juga) yang w-o-w, dan juga banyak lainnya yang mungkin bisa dilihat sendiri secara jelas, terutama di kota-kota besar. Harusnya yang masih sekolah atau mungkin sudah lulus sekolah) tahu dong negara kita itu bagaimana bentuknya, sistem peerintahannya, dan sejenisnya. Selain itu pasti tahu kan budaya kita itu seperti bagaimana? Jangan sampai kita baru peduli dengan salah satu budaya saat budaya itu hampir atau sudah dicuri bangsa lain. As example yang gampang, Batik. Sebelum diklaim negara X banyak yang berstigma kalau batik itu kuno, buat bapak-bapak, nggak keren. Tapi saat diklaim si negara X, mulai deh banyak yang kewalahan, kebakaran jenggot, peduli dengan batik ini. Itu lucu bagi beberapa orang. Ayolah mulai peduli dengan budaya kita, budaya Indonesia. Wayang, Reog, Sinden, dan banyak (banget) lagi itu kan budaya kita, bukan break dance, shuffle, ber girlband/boyband gitu. Kalau terus begini bisa saja cucu/cicit anak-anak muda sekarang tidak tahu dalang itu apa, sinden itu bagaimana, dan lain-lain.
Kemudian ada juga istilah yang sekarang terkenal "Peraturan dibuat untuk dilanggar" ,Pengaplikasian dari istilah ini bisa kita temui dikehidupan sehari-hari. Lihat aja kelakuan pengendara kendaraan bermotor untuk contoh simple dan konkret. Tanpa perlu dijelasin tahu kan bagaimana?Hey what kind of person kita kalau menggunakan istilah itu? Peraturan itu dibuat kan untuk dipatuhi. Selain itu masyarakat jaman sekarang tuh protes atau komentarnya tuh nyelekit abis. Nyalah-nyalahin presiden atau gubernur kalau ada yang nggak beres sama daerah/lingkungannya. Padahal bisa aja itu ulah dari masyarakat lain yang tidak bertanggung jawab yang kesadarannya rendah dibawah rata-rata, atau sudah memiliki kesadaran tapi tidak peduli.  Coba bayangin, kita warga daerah J protes daerah J banjir tiap tahun dan menyalahkan gubernur,pemerintah, atau semacamnya. Padahal banyak warga yang sudah disediakan tempat pembuangan, tempat tinggal tapi tidak mau dimanfaatkan. So ayo ajak semua warga buat lebih peduli lah dengan lingkungan. Malu sama negara lain,Malu

 Selain itu gue juga mau menyorot mengenai petinggi-petinggi pemerintahan/perusahaan/sejenisnya. Banyak sekali yang sekarang merasa kalau sekaraang itu apa-apa serba KKN. Misalnya si A masuk ke perusahaan BCD karena kenalan dekat nya si E. Selain itu banyak juga sekarang instansi apapun yang berprinsip "mau diurus?mau cepat?mau lancar?duitnya dulu~" ini membuat gue melihat sekitar gue lagi. Kalau kita negara maju yaang semua orang adalah orang kaya ya it's fine(walaupun salah juga), tapi kita kan masih negara berkembang, negara yang bahkan baru jalan beberapa meter kita bisa lihat orang kurang mampu sampai pengangguran. Kesenjangan antara si miskin dan si kaya jauh banget. Orang miskin rasanya nggak boleh sakit, kalau sakit ya susah urusannya. Orang kaya,pejabat,bos-bos bertindak semaunya, karena mereka punya nama. padahal bisa saja itu menyalahi aturan. contohnya mungkin ada pejabat yang masih telpon-telponan di pesawat yang sudah mau take off, saat diberitahu pramugari/a nya malah dia marah-marah. Lalu ada juga orang-orang yang menjadi pejabat tanpa basic apa-apa, titlenya pun bisa aja hasil beli. ini gue denger dari salah satu orang di angkot "Wah, keren ya itu calon ---- daerah ---- titlenya banyak, S*, S*, M**" eh disahutin "Ah itumah hasil beli dari orang, wong saya tetangga dia" bisa kita lihat demi uang ya begini deh. Ada yang bilang banyak pejabat kita begitu karena kita yang bisa dibilang tidak peduli dengan siapa calon pejabat/petinggi kita. Ada juga yang bilang banyak orang lebih baik,lebih jujur, tapi keberadaan mereka tertutupi orang-orang yang seperti tadi. 
Terakhir, tentang adanya beberapa orang yang kucruk-kucruk ke publik atas nama agama X. Mereka melakukan pengrusakan ini itu atas nama agama X. Padahal yang gue tahu semua agama itu kan damai, cinta kasih, saling menghargai, tidak ada aksi rusuh begitu. Gue jadi teringat pertanyaan simple dari dosen mata kuliah Pancasila gue, "Apakah Indoneisa berdasarkan salah satu agama?" ya tentu jawabannya tidak, di Indonesia ini kan ada 5 agama + 1 kepercayaan yang diakui. Coba kita lihat Pancasila sila pertama, bunyinya "Ketuhanan Yang Maha Esa" tapi yang belakangan terjadi ya seperti itu, dominasi suatu agama di suatu daerah. Ayolah kita menyesuaikan diri ita dengan Pancasila dan undang-undang yang berlaku. Janganlah berdasar negara Q,W,E,R,T atau Y, kan kita Indonesia, kita sudah punya landasan hukum dan landasan peraturan. 

Sekian dulu deh postingan opini gue yang berantakan, maaf kalau ada ketersinggungan di hati yang membaca, maklum opini. By the way, gue nggak bermaksud SARA, atau intimidasi, gue nggak ada maksud lho untuk memihak satu agama atau menghina satu agama. Thanks.

0 comments:

Post a Comment