Lancar. Ya untung saja diriku masih lancar
menggunakan handphone yang selama hampir 4 tahun ini
sudah menemani perjalananku. Aku masih ingat persis awal mula aku membeli
HP ini. Juli 2011, setelah aku mengikuti kegiatan Gladian Central yang diadakan Paskibra
Jakarta Timur selama 5 hari 4 malam di Bogor. Saat kegiatan tersebut
disekolahku diadakan pembagian rapot dan penentuan jurusan untuk murid kelas 1
SMA. Karena saat itu aku sedang pelatihan, aku tentu tidak diperbolehkan
membawa alat komunikasi. Lantas aku meminjam handphone milik seniorku dan
menanyakan kabar rapot dan jurusan ku. Ayahku berkata "Kamu naik kelas kok,
tapi dapet IPA nggak apa-apa kan?" Entahlah aku harus
senang atau sedih. Senang, karena jelas sekali, IPA merupakan jurusan yang
diincar oleh banyak orang. Sedih, karena jurusan yang aku inginkan adalah IPS.
Jujur sampai sekarang pun aku masih tidak berteman dengan pelajaran eksak
seperti Biologi, Matematika, Fisika dan Kimia. Setelah kembali dari Bogor, aku
tidak sabar untuk meminta hadiah dari kedua orang tuaku. Hahaha, betapa
manjanya diriku bukan? Berangkatlah aku dan ayahku menuju Roxy untuk membeli
handphone. Dari awal memang niatku sudah bulat untuk handphone bermerk
Blackberry 9300 ini. Ayahku pun bingung karena beberapa tipe hp yang lebih
diatas hp ini ditawarkannya namun aku tolak. 2759B6DA. Nothing special kalo
dilihat-lihat sebenarnya dari hp ini. Flash? Tidak ada. Kamera? Hanya 2MP. Body?
Mudah rusak kalau tidak dirawat benar-benar. Namanya juga sudah jatuh cinta
pada pandangan pertama, susah deh. Setelah handphone itu terbeli,
bahkan aku bertukar handphone dengan temanku. Handphone dia BB
Javelin 8900. Jujur dari fitur saja, lebih unggul Handphone miliknya,
punyaku kalah. Setelah itu timbulah sifat autisme terhadap Blackberry ini. Tiap
menit tiap detik, mata dan tanganku tidak lepas dari hp ini. Namun itu
berlangsung tidak begitu lama. Juli 2012, aku memutuskan untuk membeli sebuah
handphone Android yang sekali lagi nothing wow bagi orang yang melihatnya. Dan
lagi, aku jatuh cinta pada Samsung Galaxy Mini 2 S6500D. Ah, mudah sekali aku
jatuh cinta pada gadget. Di awal-awal membeli hp ini, aku bisa
membagi perhatianku kepada dua hp ini. Namun semakin lama aku semakin perhatian
kepada Androidku. Hp ini hanya sekedar untuk bbm saja. Walaupun Blackberry
Internet Servicenya tetap berjalan full service setiap
bulan. Mungkin puncak bosannya aku menggunakan BB ini adalah saat aku
meminjamkan HP ini kepada seorang sahabatku. Ya awalnya aku hanya menitipkan hp
ini selama aku mengikuti kegiatan Pramuka Laksana. Namun, beberapa hari
setelahnya aku meminjamkan HP ini selama sebulan, seingatku. Khawatir? Tidak
ada rasa seperti itu, karena aku sudah mempercayainya. Prinsipnya, dia oke
akupun oke. Bahkan sebelum digunakannya, aku dan dia pergi memperbaiki karet
pinggiran Hp ini yang sudah rapuh. Paket BIS Full Service pun
setiap bulan selalu bisa digunakan, walaupun sebenarnya bisa saja aku
menggunakan Paket Gaul. Hal itu berlanjut sampai akhirnya saat kuliah, aku
harus memprioritaskan penggunaan perangkatku. Mau paket Android atau BB yang
terus berlanjut? Akhirnya kuputuskan untuk memilih Androidku. Dan BB ini pun
vakum digunakan.Selain karena sudah memakai android, faktor lainnya adalah
baterai BB yang boros. Beberapa bulan terakhir, aku sudah mulai menggunakan BB
ini lagi, walaupun hanya sekedar untuk SMS dan untuk menelpon orang. Androidku
pun berubah menjadi Samsung S3 Mini. Sampai sekarang, aku tidak pernah merasa
kagok untuk menggunakan BB ini walau sudah lama tidak menggunakannya.
0 comments:
Post a Comment